Selasa, 15 Desember 2009

IPB Temukan Bakteri Pembersih Limbah Tambang

Metode biasa butuh dana sekitar 25-30 USD perhektar, dengan metodenya lebih murah.

Salah seorang peneliti Insitut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, berhasil menemukan bakteri pembersih limbah tambang. Ia mengklaim, hasil temuan ilmiahnya berfungsi lebih efektif daripada teknologi yang ada saat ini.

Menurutnya, bakteri temuannya itu digunakan untuk mengurangi polutan yang ada di lingkungan. Dalam istilah keilmuan, hal tersebut biasa dipanggil teknologi bioremediasi.

"Bakteri ini mampu membersihkan limbah minyak bumi, air asam tambang, dan limbah yang mengandung merkuri dan fenol," ujarnya kepada wartawan, Kamis 10 Desember 2009.

Sampai saat ini, penggunaan teknologi ini pada pengolahan limbah, masih sangat jarang. Biasanya perusahaan berskala besar lebih sering menggunakan metode kimiawi.

Bahkan, teknologi bioremediasi yang ditemukannya, lebih efektif membersihkan limbah minyak bumi daripada teknologi yang dikembangkan PT Chevron Pasific Indonesia.

Selain itu, biaya operasional yang digunakan dalam teknologi yang dikembangkannya lebih murah. "Jika dengan metode biasa butuh dana sekitar 25-30 USD perhektar, dengan metode saya bisa lebih murah. Sekitar 15 USD," terangnya.

Selama penelitian, dia pernah melakukan uji coba di Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Daerah yang digunakan sebagai penambangan emas Antam dan para penambang emas tanpa ijin (Peti) tersebut, berhasil dan sukses.

"Tahun 2004 saya pernah ke Pongkor, dan untuk penelitian, kadar merkuri dalam sampel yang saya gunakan ditambah," tuturnya.

Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor

Sumber :
Amril Amarullah
http://nasional.vivanews.com/news/read/112908-ipb_temukan_bakteri_pembersih_limbah_tambang
10 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar