Selasa, 15 Desember 2009

Waspadai Limbah Industri

Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi kelas dunia tentang limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Forum ini bisa menjadi momentum peningkatan pengelolaan limbah industri yang selama ini terabaikan akibat tingginya ongkos produksi.

Rencananya, Konferensi Antar Bangsa Pengelolaan Limbah B3 tingkat dunia atau Konvensi Basel ke-9 (Conference of the Parties -COP) akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 23 hingga 27 Juni 2008. Konferensi Basel merupakan perjanjian internasional yang bertujuan mengendalikan pemindahan lintas batas limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Konferensi akan dihadiri sekitar 1.000 peserta dari 170 negara, 30 menteri atau pejabat setingkat menteri. Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Rachmat Witoelar selaku presiden COP, dijadwalkan akan membuka konferensi ini.

Letak strategis Indonesia dan termasuk dalam negara kepulauan, membuat Indonesia rawan terhadap penyelundupan dan pengiriman limbah B3 ilegal. Konvensi Basel disepakati di Basel, Swiss pada Maret 1989 dan mulai berlaku resmi pada 1992. Indonesia telah meratifikasi konvensi tersebut sejak 1993 melalui Keputusan Presiden No 61/1993.

Ada baiknya konferensi juga membahas fenomena pembuangan limbah industri skala lokal. Meski belum ada angka tentang perkembangan penanganan limbah industri pasca gonjang-ganjing harga minyak dunia dan kenaikan harga BBM lokal namun sudah bisa dipastikan pengolahan limbah bakal mengendur.

Industri saat ini lebih terfokus pada upaya untuk melakukan efisiensi seiring makin melambungnya biaya produksi, belanja pegawai hingga ongkos energi. Sehingga mau tak mau akan menomorduakan persoalan pembuangan limbahnya. Apalagi pengolahan limbah memerlukan biaya tinggi

Padahal limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18/99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.

Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkuri selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya.

Di Jepang antara tahun 1953-1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata. Teluk ini tercemar merkuri yang berasal dari sebuah pabrik plastik.

Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease/ acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease/mucocutaneous lymph node syndrome.

Selain itu, pencemaran industri juga berdampak buruk bagi lahan pertanian produktif dan dapat menurunkan kualitas tanah maupun kualitas produk pertanian. Pada umumnya industri dibangun di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dengan tujuan untuk memudahkan pembuangan limbah ke badan air.

Industri yang belum menerapkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara optimal, dan membuang langsung limbah cair ke badan air menjadi penyebab bertambahnya pencemaran. Sebagai contoh, pencemaran limbah industri yang terjadi di persawahan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung berasal dari industri tekstil.

Karenanya limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh pemerintah dengan mengawasisungguh-sungguh. Sementara bagi pelaku industri harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan dengan melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran, melakukan proses daur ulang.

Satu lagi yang juga mencuat dalam persoalan limbah industri ini adalah efek polusi dari pabrik berbahan baku batubara. Apalagi saat ini banyak pelaku industri yang mulai mengalihkan pengunaan energi minyak ke batu bara. Sehingga penanganan limbahnya harus lebih cepat dibanding penetrasi penggunaan batu bara di sektor industri.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jabar Ade Sudradjat sudah mengingatkan untuk membangun tempat pengolahan limbah industri batubara khusus yang mampu mengolah limbah udara dan darat. "Pemerintah pusat melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Departemen Perindustrian telah menyetujui. Kami berharap Pemprov Jabar segera menerbitkan izin tersebut," tutur Ade.

Baku mutu emisi industri berbahan baku batu bara menentukan batas maksimum partikel 150 miligram/m3, sulfur dioksida (SO2) 750 miligram/m3, nitrogen oksida (NO2) 850 miligram/m3, dan opasitas 20%.

Melihat perkembangan saat ini, tampaknya pengawasan terhadap pengolahan limbah industri makin kendor di tengah hiruk-pikuk upaya industri untuk mempertahankan produktivitasnya. Hal itu tidak boleh terjadi mengingat dampak buruk yang ditimbulkan limbah bagi kehidupan manusia. [P1]

Sumber :
M Dindien Ridhotulloh
http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/06/21/34544/waspadai-limbah-industri/
21 Juni 2008

2 komentar:

  1. Ya, dengan banyaknya pabrik-pabrik atau industri-industri baik itu skala kecil maupun skala besar mampu memberikan nilai positif untuk pendapatan negara,serta dengan semakin banyaknya pabrik atau industri menjadi tolak ukur tingkat persaingan global. Dengan nilai positif itu kita juga tidak boleh mengabaikan dampak dari limbah yang dihasilkan itu sendiri, termasuk limbah B3 terhadap lingkungan sekitar. Mengerikan sekali bila melihat air sungai tercemar limbah seperti itu. Sedangkan banyak penduduk sekitar masih ada yang tergantung pada aliran sungai tersebut.Ini akan menjadi dampak yang buruk untuk kesehatannya. Semoga saja para pelaku industri dan pemerintah dapat bekerjasama dengan baik untuk sama-sama menangani bahaya limbah yang mencemari linngkungan sekitar kita.

    BalasHapus
  2. Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller dan waste water treatment, untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com terima kasih
    WA:081310849918

    BalasHapus