Selasa, 15 Desember 2009

Merubah Gaya Hidup, Solusi Limbah Plastik

Limbah plastik memang sudah menjadi permasalahan lama yang dihadapi oleh kota-kota besar di negara berkembang khususnya Indonesia. Limbah plastik selain berbahaya bagi lingkungan karena memerlukan waktu ratusan tahun untuk mengurai, juga beberapa jenis plastik yang belum menjadi sampah atau limbah pun telah dinyatakan berbahaya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Beberapa artikel tentang plastik yang berbahaya bagi manusia dapat kita lihat disini dan disni.

Sebenarnya masalah limbah plastik bagi pelaku bisnis atau pengusaha (entrepreneur) adalah peluang yang dapat dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa industri baik skala kecil atau besar untuk mendaur ulang plastik baik secara langsung diproduksi ulang menjadi produk baru atau benar-benar didaur ulang menjadi bahan baku (raw material). Sudah pasti ini akan membawa dampak positif bagi lingkungan, selain itu industri daur ulang plastik tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Namun permasalahan dalam industri ini masih terbentur dengan masalah bahan baku limbah plastik itu sendiri, dimana belum adanya kebijakan pemerintah untuk mengatur masyarakat untuk berperan aktif dalam daur ulang sampah. Limbah plastik di Indonesia masih saja tercampur dengan sampah lain, sehingga hal ini mengurangi nilai material limbah yang masih bisa dimanfaatkan lagi.

Sudah saatnya kita harus mulai mengikuti jejak negara-negara yang telah melakukan pengelolaan daur ulang sampah secara maju dan modern. Seperti di Jepang misalnya, daur ulang dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan seluruh masyarakat, didukung dan diperkuat dengan adanya undang-undang lingkungan. Para konsumen dalam hal ini masyarakat bertanggung jawab untuk memilah-milah sampah mereka masing-masing. Mereka harus memisahkan antara sampah basah dan sampah kering. Untuk sampah kering dipisah lagi menjadi sampah plastik, kaleng atau besi, dan kertas, sedangkan pemerintah akan bertanggung jawab mengorganisir sampah-sampah itu untuk diserahkan ke pabrik pendaur ulang yang telah ditunjuk.

Melakukan perubahan memang tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, meski peraturan di Indonesia tidak sekuat negara maju ada baiknya kita lakukan perubahan tersebut dari diri kita sendiri, karena pengelolaan sampah dan menuju lingkungan yang lebih bersih tidak lepas dari pengelolaan gaya hidup kita di masyarakat.

Tip-tip berikut mungkin dapat dilakukan untuk mengumpulkan limbah plastik untuk didaur ulang :

1. Selain memisahkan limbah plastik, cobalah cari informasi jenis-jenis plastik yang dapat didaur ulang. Industri daur ulang plastik biasanya hanya menerima botol plastik yang terbuat dari PET (#1) dan HDPE (#2) dan biasanya kemasan plastik (terutama botol plastik) termasuk dalam golongan tersebut.

2. Apabila sampah berbentuk botol plastik maka kosongkan dan cuci botol plastik. Lepas tutup dan label botol karena bersifat kontaminan. Remuk botol agar hemat tempat.

3. Pastikan tas plastik kosong dan bersih. Plastik yang terkena kontak langsung dengan makanan sebaiknya dipisahkan dari plastik yang akan di daur ulang.

4. Gunakan tas plastik lebih dari sekali. Masing-masing jenis tas plastik dapat digunakan kembali untuk hal yang berbeda-beda.

5. Kembalikan kemasan plastik untuk di daur ulang. Beberapa produsen mengadakan program yang menyarankan customer-nya untuk mengembalikan kemasan plastiknya untuk didaur ulang dengan konpensasi tertentu (contah kemasan oli, handphone, botol plastik dll). Seperti program e-waste yang dilakukan oleh salah satu produsen handphone.

6. Belilah produk-produk yang lebih tahan lama dan lebih besar untuk mengurangi frekuensi membuang kemasan atau membeli lagi. Misal membeli shampo atau deterjen dengan konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih besar.

7. Bawalah tas belanja sendiri saat berbelanja ke supermarket. Gunakan tas belanja yang didapat sebelumnya.

Sepertinya hal-hal diatas tampak kecil, remeh dan mungkin terkesan merepotkan. Tetapi coba kita bayangkan jika kita benar-benar melakukannya, pasti dampak positif yang luar biasa dapat terjadi.

Saya yakin meski tanpa undang-undang, apabila kesadaran dan disiplin tercipta, maka proses menuju perubahan yang lebih baik lambat laun akan tercapai.

Sumber :
Mada Mahadaya
http://mahadaya.com/2009/09/11/merubah-gaya-hidup-solusi-limbah-plastik/
11 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar