Selasa, 15 Desember 2009

Potensi Limbah Industri di Jatim Mencapai 2.000 Ton per Bulan

Potensi limbah industri bahan berbahaya dan beracun (B3) di Jawa Timur (Jatim) mencapai sekitar 1.000 ton dan 2.000 ton per bulan, karena minimnya kesadaran para pelaku industri untuk mengelolanya dengan baik. Selama tahun 2007, total limbah industri yang dihasilkan tersebut di Jatim mencapai 7 juta ton. Sementara, dari volume itu sebanyak 700 ribu ton tidak terkelola dengan baik.

Kalau jumlah limbah saat ini, tentunya lebih dari volume 2007 mengingat pertumbuhan industri di sini kian meningkat, kata Presiden Direktur PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi), Hiromi Sonta saat peresmian Depot Pengumpulan Limbah “East Java Transfer Station/EJTS” di Jalan Berbek Industri IV Surabaya, Kamis (10/12).

Menurutnya, upaya tersebut bisa meningkatkan kesadaran para pelaku industri khususnya di Surabaya dan secara nasional. Peningkatan kesadaran ini dipicu maraknya pencemaran air sungai dan praktik pengelolaan limbah yang tidak sesuai peraturan.

“Kami memiliki komitmen tinggi untuk menyediakan solusi terhadap masalah lingkungan dengan biaya kompetitif, sekaligus mendukung upaya pemerintah meningkatkan pelestarian lingkungan nasional yang lebih baik,” ujar Hiromi.

Dalam mengelola limbah B3 tersebut, “Regional Sales Manager” PT PPLi, Daniel Simanjuntak menyebutkan, pelaku industri di Jatim tidak perlu mengeluarkan biaya yang nisbi tinggi.

“Secara umum rata-rata biaya pengelolaan limbah B3 itu antara 50 dolar Amerika Serikat (AS) untuk jenis limbah yang mudah diolah dan 500 dolar AS untuk limbah yang sulit diolah,” katanya.

Namun, Daniel mengaku, biaya itu tidak serta merta bisa mewakili kasus per kasus karena biaya yang dibutuhkan tergantung analisa konten limbah tersebut.

“Biaya pengelolaan jenis limbah solid akan berbeda dengan likuid,” paparnya.

Mengenai target volume limbah B3 yang akan diolah, pihaknya tidak mengungkapkan secara pasti berapa besarannya. Bahkan, berapa pertumbuhan yang ingin dicapai pada tahun 2010 tidak dikatakan secara jelas.

“Maaf, target angka tidak bisa kami publikasikan. Apalagi, perusahaan swasta ini didirikan atas dasar menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya limbah, bukan mengejar keuntungan semata,” kata Daniel berkilah.

Terkait perusahaan yang bermain di bidang yang sama, Direktur Operasional PT PPLi, Andy Vosper, menambahkan, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan hal itu.

Ia optimistis dengan total depot yang sudah beroperasional saat ini, dalam waktu dekat sekitar 2010-2012 akan membuka satu unit depot serupa di Balikpapan.

“Bidikan tersebut karena potensi pasar dan volume limbah di sana juga besar, semisal, dari perusahaan elektronik. Rencana itu menambah jumlah depot kami yang kini masih tiga unit antara lain di Cibitung, Lamongan, dan Surabaya,” katanya. ant

Sumber :
http://www.surya.co.id/2009/12/10/potensi-limbah-industri-di-jatim-mencapai-2000-ton-per-bulan.html

2 komentar: